Latest News

Adbox

Thursday, July 7, 2016

MA 1 善法經 ( Kotbah tentang Kualitas-Kualitas Bermanfaat )


中阿含經
Madhyamāgama

七法品
Bagian Pertama  Tentang Kelompok Tujuh 


1. Kotbah tentang Kualitas Bermanfaat

Demikianlah telah kudengar:

Pada suatu ketika, Sang Buddha sedang berdiam di Sāvatthī, di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika.

Pada waktu itu Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu:

Jika seorang bhikkhu memperoleh tujuh kualitas, maka ia akan mencapai kegembiraan dan kebahagiaan dalam [jalan] para orang mulia dan akan berkembang sepenuhnya menuju pelenyapan noda-noda.

Apakah tujuh hal itu? Mereka adalah: seorang bhikkhu mengetahui Dharma, mengetahui makna, mengetahui waktu yang tepat, mengetahui pengendalian, mengetahui dirinya sendiri, mengetahui perkumpulan-perkumpulan, dan mengetahui orang-orang berdasarkan keungulannya.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui Dharma? Seorang bhikkhu mengetahui kotbah-kotbah, bait-bait, penjelasan-penjelasan terperinci, syair-syair, sebab-sebab, ucapan-ucapan yang menginspirasi, kisah-kisah heroik, [apa yang telah] “demikian dikatakan”, kisah kelahiran, jawaban-jawaban pada pertanyaan, keajaiban-keajaiban, dan penjelasan makna. Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui Dharma.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui Dharma – yaitu, tidak mengetahui kotbah-kotbah, bait-bait, penjelasan-penjelasan terperinci, syair-syair, sebab-sebab, ucapan-ucapan yang menginspirasi, kisah-kisah heroik, [apa yang telah] “demikian dikatakan”, kisah kelahiran, jawaban-jawaban pada pertanyaan, keajaiban-keajaiban, dan penjelasan makna – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui Dharma.

[Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui Dharma dengan baik – yaitu, mengetahui kotbah-kotbah, bait-bait, penjelasan-penjelasan terperinci, syair-syair, sebab-sebab, ucapan-ucapan yang menginspirasi, kisah-kisah heroik, [apa yang telah] “demikian dikatakan”, kisah kelahiran, jawaban-jawaban pada pertanyaan, keajaiban-keajaiban, dan penjelasan makna – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui Dharma dengan baik.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui makna? Seorang bhikkhu mengetahui makna berbagai penjelasan: “Maknanya adalah ini, maknanya adalah itu.” Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui makna.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui makna – yaitu, tidak mengetahui makna berbagai penjelasan: “Maknanya adalah ini, maknanya adalah itu” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui makna.

[Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui makna dengan baik – yaitu, mengetahui makna berbagai penjelasan: “Maknanya adalah ini, maknanya adalah itu” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui makna dengan baik.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui waktu yang tepat? Seorang bhikkhu mengetahui: “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik penenangan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik pembangkitan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik keseimbangan”. Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui waktu yang tepat.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui waktu yang tepat – yaitu, ia tidak mengetahui: “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik penenangan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik pembangkitan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik keseimbangan” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui waktu yang tepat.

[Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui dengan baik waktu yang tepat – yaitu, ia mengetahui: “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik penenangan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik pembangkitan”, “Ini adalah waktu untuk mengembangkan karakteristik keseimbangan” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui dengan baik waktu yang tepat.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui pengendalian? Seorang bhikkhu mengetahuai pengendalian yang, setelah meninggalkan kemalasan dan kelambanan, berlatih kewaspadaan penuh ketika minum, makan, berjalan, berdiri, duduk, berbaring, berbicara, berdiam diri, buang air besar, atau buang air kecil. Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui pengendalian.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui pengendalian – yaitu, ia tidak mengetahui [bagaimana] meninggalkan kemalasan dan kelambanan dan berlatih kewaspadaan penuh ketika minum, makan, berjalan, berdiri, duduk, berbaring, berbicara, berdiam diri, buang air besar, atau buang air kecil – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui pengendalian.

[Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui pengendalian dengan baik – yaitu, ia mengetahui [bagaimana] meninggalkan rasa kantuk dan berlatih kewaspadaan penuh ketika minum, makan, berjalan, berdiri, duduk, berbaring, berbicara, berdiam diri, buang air besar, atau buang air kecil – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui pengendalian dengan baik.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui dirinya sendiri? Seorang bhikkhu mengetahui tentang dirinya sendiri: “Aku memiliki keyakinan demikian, moralitas demikian, pembelajaran demikian, kedermawanan demikian, kebijaksanaan demikian, kefasihan demikian, [pengetahuan tentang] teks-teks kitab suci demikian, dan pencapaian demikian.” Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui dirinya sendiri.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui dirinya sendiri – yaitu, ia tidak mengetahui tentang dirinya sendiri: “Aku memiliki keyakinan demikian, moralitas demikian, pembelajaran demikian, kedermawanan demikian, kebijaksanaan demikian, kefasihan demikian, [pengetahuan tentang] teks-teks kitab suci demikian, dan pencapaian demikian” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui dirinya sendiri.

[Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui dirinya sendiri dengan baik – yaitu, ia mengetahui tentang dirinya sendiri: “Aku memiliki keyakinan demikian, moralitas demikian, pembelajaran demikian, kedermawanan demikian, kebijaksanaan demikian, kefasihan demikian, [pengetahuan tentang] teks-teks kitab suci demikian, dan pencapaian demikian” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui dirinya sendiri dengan baik.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui perkumpulan-perkumpulan? Seorang bhikkhu mengetahui: “Ini adalah perkumpulan para khattiya”,<42> “Ini adalah perkumpulan para brahmana”, “Ini adalah perkumpulan para perumah tangga”, “Ini adalah perkumpulan para pertapa”; “Dalam [jenis] perkumpulan itu aku seharusnya berjalan seperti ini, berdiri seperti ini, duduk seperti ini, berbicara seperti ini, berdiam diri seperti ini.” Ini adalah seorang bhikkhu yang mengetahui perkumpulan-perkumpulan.

Jika seorang bhikkhu tidak mengetahui perkumpulan-perkumpulan – yaitu, ia tidak mengetahui: “Ini adalah perkumpulan para khattiya”, “Ini adalah perkumpulan para brahmana”, “Ini adalah perkumpulan para perumah tangga”, “Ini adalah perkumpulan para pertapa”; “Dalam [jenis] perkumpulan itu aku seharusnya berjalan seperti ini, berdiri seperti ini, duduk seperti ini, berbicara seperti ini, berdiam diri seperti ini” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang tidak mengetahui perkumpulan-perkumpulan. [Tetapi] jika seorang bhikkhu mengetahui perkumpulan-perkumpulan dengan baik – yaitu, ia mengetahui: “Ini adalah perkumpulan para khattiya”, “Ini adalah perkumpulan para brahmana”, “Ini adalah perkumpulan para perumah tangga”, “Ini adalah perkumpulan para pertapa”; “Dalam [jenis] perkumpulan itu aku seharusnya berjalan seperti ini, berdiri seperti ini, duduk seperti ini, berbicara seperti ini, berdiam diri seperti ini” – maka seorang bhikkhu yang demikian adalah seseorang yang mengetahui perkumpulan-perkumpulan dengan baik.

Bagaimanakah seorang bhikkhu mengetahui orang-orang berdasarkan keunggulannya? Seorang bhikkhu mengetahui bahwa terdapat dua jenis individu: mereka yang memiliki keyakinan dan mereka yang tidak memiliki keyakinan. Mereka yang memiliki keyakinan adalah lebih unggul; mereka yang tidak memiliki keyakinan adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang memiliki keyakinan terdapat lagi dua jenis: mereka yang sering pergi menemui para bhikkhu dan mereka yang tidak sering pergi menemui para bhikkhu.<43> Mereka yang sering pergi menemui para bhikkhu adalah lebih unggul; mereka yang tidak sering pergi menemui para bhikkhu adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang sering pergi menemui para bhikkhu terdapat lagi dua jenis: mereka yang memberikan penghormatan kepada para bhikkhu dan mereka yang tidak memberikan penghormatan kepada para bhikkhu. Mereka yang memberikan penghormatan kepada para bhikkhu adalah lebih unggul; mereka yang tidak memberikan penghormatan kepada para bhikkhu adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang memberikan penghormatan kepada para bhikkhu terdapat lagi dua jenis: mereka yang bertanya tentang kotbah-kotbah dan mereka yang tidak bertanya tentang kotbah-kotbah. Mereka yang bertanya tentang kotbah-kotbah adalah lebih unggul; mereka yang tidak bertanya tentang kotbah-kotbah adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang bertanya tentang kotbah-kotbah terdapat lagi dua jenis: mereka yang mendengarkan dengan konsentrasi pada sebuah kotbah dan mereka yang tidak mendengarkan dengan konsentrasi pada sebuah kotbah. Mereka yang mendengarkan dengan konsentrasi pada sebuah kotbah adalah lebih unggul; mereka yang tidak mendengarkan dengan konsentrasi pada sebuah kotbah adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang mendengarkan dengan konsentrasi pada sebuah kotbah terdapat lagi dua jenis: mereka yang menguasai Dharma yang telah mereka dengar dan mereka yang tidak menguasai Dharma yang telah mereka dengar. Mereka yang menguasai Dharma yang telah mereka dengar adalah lebih unggul; mereka yang tidak menguasai Dharma yang telah mereka dengar adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang menguasai Dharma yang telah mereka dengar terdapat lagi dua jenis: mereka yang menyelidiki makna Dharma yang telah mereka dengar dan mereka yang tidak menyelidiki makna Dharma yang telah mereka dengar. Mereka yang menyelidiki makna Dharma yang telah mereka dengar adalah lebih unggul; mereka yang tidak menyelidiki makna Dharma yang telah mereka dengar adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang menyelidiki makna Dharma yang telah mereka dengar terdapat lagi dua jenis: mereka yang mengetahui Dharma, mengetahui maknanya, berkembang dalam Dharma, mengikuti Dharma, menyesuaikan diri dengan Dharma, dan berlatih sesuai dengan Dharma; dan mereka yang tidak mengetahui Dharma, tidak mengetahui maknanya, tidak berkembang dalam Dharma, tidak menyesuaikan diri dengan Dharma, dan tidak berlatih sesuai dengan Dharma. Mereka yang mengetahui Dharma, mengetahui maknanya, berkembang dalam Dharma, mengikuti Dharma, menyesuaikan diri dengan Dharma, dan berlatih sesuai dengan Dharma adalah lebih unggul; mereka yang tidak mengetahui Dharma, tidak mengetahui maknanya, tidak berkembang dalam Dharma, tidak menyesuaikan diri dengan Dharma, dan tidak berlatih sesuai dengan Dharma adalah lebih rendah.

Dari orang-orang yang mengetahui Dharma, mengetahui maknanya, berkembang dalam Dharma, mengikuti Dharma, menyesuaikan diri dengan Dharma, dan berlatih sesuai dengan Dharma, terdapat lagi dua jenis: terdapat mereka yang memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain, yang memberi manfaat pada orang banyak, yang memiliki belas kasih terhadap dunia, mencari keuntungan dan manfaat untuk para dewa dan manusia, dan mencari kedamaian dan kebahagiaan mereka; dan terdapat mereka yang tidak memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain, yang tidak memberi manfaat kepada orang banyak, yang tidak memiliki belas kasih terhadap dunia, tidak mencari keuntungan dan manfaat untuk para dewa dan manusia, dan tidak mencari kedamaian dan kebahagiaan mereka. Mereka yang memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain, yang memberi manfaat pada orang banyak, yang memiliki belas kasih terhadap dunia, mencari keuntungan dan manfaat untuk para dewa dan manusia, dan mencari kedamaian dan kebahagiaan mereka – [jenis] individu ini adalah yang terunggul di antara [jenis] individu [yang disebutkan di atas], yang termulia, tertinggi, terbaik, yang terunggul, yang paling unggul, paling mulia.

Seperti halnya dari seekor sapi muncul susu, dari susu muncul kepala susu (krim), dari kepala susu (krim) muncul mentega, dari mentega muncul ghee, dari ghee muncul krim ghee; dan di antara hal ini krim ghee adalah yang terunggul, termulia, tertinggi, terbaik, yang terunggul, yang paling unggul, paling mulia.

Dengan cara yang sama, jika orang-orang memberi manfaat pada diri sendiri dan orang lain, memberi manfaat pada banyak orang, memiliki belas kasih terhadap dunia, mencari keuntungan dan manfaat untuk para dewa dan manusia, dan mencari kedamaian dan kebahagiaan mereka, maka dari dua [jenis] orang yang disebutkan di atas, yang dibedakan di atas, dan ditunjukkan di atas, orang ini adalah yang terunggul, termulia, tertinggi, terbaik, yang terunggul, paling unggul, paling mulia. Ini adalah [bagaimana] seorang bhikkhu mengetahui orang-orang berdasarkan keunggulannya.

Ini adalah apa yang dikatakan Sang Buddha. Setelah mendengarkan perkataan Sang Buddha, para bhikkhu bergembira dan mengingatnya dengan baik.<44>
1. 善法經
我聞如是:
一時,佛遊舍衛國,在勝林給孤獨園。
爾時,世尊告諸比丘:「若有比丘成就七法者,便於賢聖得歡喜樂,正趣漏盡。云何為七?謂比丘知法、知義、知時、知節、知己、知眾、知人勝如。
「云何比丘為知法耶?謂比丘知正經、歌詠、記說、偈咃、因緣、撰錄、本起、此說、生處、廣解、未曾有法及說是義,是謂比丘為知法也。若有比丘不知法者,謂不知正經、歌詠、記說、偈咃、因緣、撰錄、本起、此說、生處、廣解、未曾有法及說義,如是比丘為不知法。若有比丘善知法者,謂知正經、歌詠、記說、偈咃、因緣、撰錄、本起、此說、生處、廣解、未曾有法及說義,是謂比丘善知法也。
「云何比丘為知義耶?謂比丘知彼彼說義是彼義、是此義,是謂比丘為知義也。若有比丘不知義者,謂不知彼彼說義是彼義、是此義,如是比丘為不知義。若有比丘善知義者,謂知彼彼說義是彼義、是此義,是謂比丘善知義也。
「云何比丘為知時耶?謂比丘知是時修下相,是時修高相,是時修捨相,是謂比丘為知時也。若有比丘不知時者,謂不知是時修下相,是時修高相,是時修捨相,如是比丘為不知時。若有比丘善知時者,謂知是時修下相,是時修高相,是時修捨相,是謂比丘善知時也。
「云何比丘為知節耶?謂比丘知節,若飲若食、若去若住、若坐若臥、若語若默、若大小便,捐除睡眠,修行正智,是謂比丘為知節也。若有比丘不知節者,謂不知若飲若食、若去若住、若坐若臥、若語若默、若大小便,捐除睡眠,修行正智,如是比丘為不知節。若有比丘善知節者,謂知若飲若食,若去若住,若坐若臥、若語若默、若大小便,捐除睡眠,修行正智,是謂比丘善知節也。
「云何比丘為知己耶?謂比丘自知我有爾所信、戒、聞、施、慧、辯、阿含及所得,是謂比丘為知己也。若有比丘不知己者,謂不自知我有爾所信、戒、聞、施、慧、辯、阿含及所得,如是比丘為不知己。若有比丘善知己者,謂自知我有爾所信、戒、聞、施、慧、辯、阿含及所得,是謂比丘善知己也。
「云何比丘為知眾耶?謂比丘知此剎利眾、此梵志眾、此居士眾、此沙門眾,我於彼眾應如是去、如是住、如是坐、如是語、如是默,是謂比丘為知眾也。若有比丘不知眾者,謂不知此剎利眾、此梵志眾、此居士眾、此沙門眾,我於彼眾應如是去、如是住、如是坐、如是語、如是默,如是比丘為不知眾。若有比丘善知眾者,謂知此剎利眾、此梵志眾、此居士眾、此沙門眾、我於彼眾應如是去、如是住、如是坐、如是語、如是默,是謂比丘善知眾也。
「云何比丘知人勝如?謂比丘知有二種人,有信、有不信;若信者勝,不信者為不如也。謂信人復有二種,有數往見比丘、有不數往見比丘;若數往見比丘者勝,不數往見比丘者為不如也。謂數往見比丘人復有二種,有禮敬比丘、有不禮敬比丘;若禮敬比丘者勝,不禮敬比丘者為不如也。謂禮敬比丘人復有二種,有問經、有不問經;若問經者勝,不問經者為不如也。謂問經人復有二種,有一心聽經、有不一心聽經;若一心聽經者勝,不一心聽經者為不如也。謂一心聽經人復有二種,有聞持法、有聞不持法;若聞持法者勝,聞不持法者為不如也。謂聞持法人復有二種,有聞法觀義、有聞法不觀義;若聞法觀義者勝,聞法不觀義者為不如也。謂聞法觀義人復有二種,有知法、知義、向法次法、隨順於法、如法行之;有不知法、不知義、不向法次法、不隨順法、不如法行。若知法、知義、向法次法、隨順於法、如法行者勝;不知法、不知義、不向法次法、不隨順法、不如法行者為不如也。謂知法、知義、向法次法、隨順於法、如法行人復有二種,有自饒益,亦饒益他,饒益多人,愍傷世間,為天、為人求義及饒益,求安隱快樂;有不自饒益,亦不饒益他,不饒益多人,不愍傷世間,不為天、不為人求義及饒益,求安隱快樂。若自饒益,亦饒益他,饒益多人,愍傷世間,為天、為人求義及饒益,求安隱快樂者,此人於彼人中為極第一,為大、為上、為最、為勝、為尊、為妙。譬如因牛有乳,因乳有酪,因酪有生酥,因生酥有熟酥,因熟酥有酥精,酥精者,於彼中為極第一,為大、為上、為最、為勝、為尊、為妙,如是若人自饒益,亦饒益他,饒益多人,愍傷世間,為天、為人求義及饒益,求安隱快樂。此二人如上所說,如上分別,如上施設,此為第一,為大,為上、為最、為勝、為尊、為妙,是謂比丘知人勝如。」
佛說如是。彼諸比丘聞佛所說,歡喜奉行。
善法經第一竟(一千四百二十三字)

No comments:

Post a Comment

Follow Us